- Back to Home »
- SEJARAH ANIME
Posted by : sannin FFF
Jumat, 08 Juni 2012
Anime (\アニメ)
adalah Animasi Jepang (Japanese Animation)
yang banyak digunakan di berbagai serial TV, Film, Video, Games, Komersial, dan
Beberapa Situs Internet. Kian Lama Anime ini semakin Populer. Banyak Serial TV
Anime yang diambil dari Manga (Komik Jepang). Nama Anime diambil dari kata Animation yang berarti Animasi.
Di Jepang, Pelafalan kata Animation menjadi Anime-Shon, Kata ini kemudian
disingkat menjadi Anime yang berarti Animasi buatan Jepang. Lalu bagaimana
Perkembangan Animasi Jepang ini ?
Animasi mulai ada di Permulaan abad ke-20, saat para pembuat Film mengeksperimenkan Teknik Animasi yang sudah ada di Amerika Serikat, Prancis, Jerman dan Russia. Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek karya Oten Shimokawa yang merupakan Anime pertama. Anime ini berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki, Anime ini dibuat dan selesai pada tahun 1917, Anime ini hanya berlangsung selama 5 menit dan sampai sekarang Anime itu tidak dipakai lagi... Anime ini bercerita tentang seorang samurai sedang mengetes Pedangnya dengan suatu Target. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin (Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923.
.
Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background music). Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira (1927) karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago(1930) dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic track (seperti yang digunakan pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.
Lama sesudah itu, tahun 1962 ada Anime yang merupakan Salah Satu Anime yang memasuki Era kesuksesan pertama. Anime ini bernama Tetsuwan Atom (Di Luar Jepang, Anime bernama Astro Boy) Karya Ozamu Tezuka. Astro Boy sangat Terkenal, bahkan sampai ditayangkan ke beberapa negara di luar Jepang. Namun, Astro Boy bukanlah animasi televisi buatan lokal pertama. Tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan anime TV di Jepang, yaitu yang merupakan Mittsu no Hanashi (Tree Tales) – The Third Bloodanime TV Special. Ozamu Tezuka dikatakan sebagai "Legenda dan Dewa para Manga". Astro Boy dibuat oleh Osamu Tezuka Production Animation Departement yang didirikan oleh Ozamu Tezuka (Dia mendirikan perusahaan baru ini di tahun 1962).
Seiring permulaan tahun 1970, Populasi pembelian Manga semakin Melonjak. Robot (Mecha) besar dalam anime pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966 melalui karya Shotaro Kaneda, Tetsujin 28. Sejak itu mulai bermunculan anime-anime yang bertema hampir serupa, Contohnya Gundam. Anime yang diangkat dari karya mangaka dengan nama Monkey Punchyaitu Lupin Sansei (Lupin III) menjadi anime yang ditujukan bagi penonton dewasa dengan menyajikan humor-humor dewasa dan slapstick violence. Acara televisi ini ternyata sangat digemari sehingga muncul dalam bentuk film dan bahkan serial televisinya pun dibuat menjadi 2 sekuel.
Memasuki era 80-an, anime semakin digemari dan semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi keinginan masyarakat. Pertumbuhan ini semakin ditunjang dengan munculnya kaset video sebagai media. Dengan adanya teknologi VCR, masyarakat bisa memperoleh anime kesayangan mereka dalam bentuk video. Hal inilah yang kemudian mendorong munculnya versi video sebuah anime yang langsung dijual kepada masyarakat tanpa harus ditayangkan di televisi terlebih dahulu. (Dikenal dengan istilah OVA - Original Video Animation atau OAV - Original Animated Video). Keiji Nakazawa mengangkat tema korban Hiroshima dengan judul Hadashi no Gen yang diangkat menjadi anime pada tahun 1983 dengan sutradara Masaki Mari. Salah satu anime terkenal yang mengangkat tema serupa adalah Hotaru no Haka (Grave of the Fireflies). Dengan bermunculannya anime-anime dengan tema yang kompleks dan mendalam, maka anime telah menembus batasan “hanya untuk anak-anak” dan telah menjadi tontonan bagi berbagai macam tingkat usia pemirsa.
Animasi mulai ada di Permulaan abad ke-20, saat para pembuat Film mengeksperimenkan Teknik Animasi yang sudah ada di Amerika Serikat, Prancis, Jerman dan Russia. Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek karya Oten Shimokawa yang merupakan Anime pertama. Anime ini berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki, Anime ini dibuat dan selesai pada tahun 1917, Anime ini hanya berlangsung selama 5 menit dan sampai sekarang Anime itu tidak dipakai lagi... Anime ini bercerita tentang seorang samurai sedang mengetes Pedangnya dengan suatu Target. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin (Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923.
.
Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background music). Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira (1927) karya Noburo Ofuji. Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago(1930) dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic track (seperti yang digunakan pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.
Lama sesudah itu, tahun 1962 ada Anime yang merupakan Salah Satu Anime yang memasuki Era kesuksesan pertama. Anime ini bernama Tetsuwan Atom (Di Luar Jepang, Anime bernama Astro Boy) Karya Ozamu Tezuka. Astro Boy sangat Terkenal, bahkan sampai ditayangkan ke beberapa negara di luar Jepang. Namun, Astro Boy bukanlah animasi televisi buatan lokal pertama. Tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan anime TV di Jepang, yaitu yang merupakan Mittsu no Hanashi (Tree Tales) – The Third Bloodanime TV Special. Ozamu Tezuka dikatakan sebagai "Legenda dan Dewa para Manga". Astro Boy dibuat oleh Osamu Tezuka Production Animation Departement yang didirikan oleh Ozamu Tezuka (Dia mendirikan perusahaan baru ini di tahun 1962).
Seiring permulaan tahun 1970, Populasi pembelian Manga semakin Melonjak. Robot (Mecha) besar dalam anime pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966 melalui karya Shotaro Kaneda, Tetsujin 28. Sejak itu mulai bermunculan anime-anime yang bertema hampir serupa, Contohnya Gundam. Anime yang diangkat dari karya mangaka dengan nama Monkey Punchyaitu Lupin Sansei (Lupin III) menjadi anime yang ditujukan bagi penonton dewasa dengan menyajikan humor-humor dewasa dan slapstick violence. Acara televisi ini ternyata sangat digemari sehingga muncul dalam bentuk film dan bahkan serial televisinya pun dibuat menjadi 2 sekuel.
Memasuki era 80-an, anime semakin digemari dan semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi keinginan masyarakat. Pertumbuhan ini semakin ditunjang dengan munculnya kaset video sebagai media. Dengan adanya teknologi VCR, masyarakat bisa memperoleh anime kesayangan mereka dalam bentuk video. Hal inilah yang kemudian mendorong munculnya versi video sebuah anime yang langsung dijual kepada masyarakat tanpa harus ditayangkan di televisi terlebih dahulu. (Dikenal dengan istilah OVA - Original Video Animation atau OAV - Original Animated Video). Keiji Nakazawa mengangkat tema korban Hiroshima dengan judul Hadashi no Gen yang diangkat menjadi anime pada tahun 1983 dengan sutradara Masaki Mari. Salah satu anime terkenal yang mengangkat tema serupa adalah Hotaru no Haka (Grave of the Fireflies). Dengan bermunculannya anime-anime dengan tema yang kompleks dan mendalam, maka anime telah menembus batasan “hanya untuk anak-anak” dan telah menjadi tontonan bagi berbagai macam tingkat usia pemirsa.
Meskipun pada dasarnya
anime tidak dimaksudkan khusus untuk animasi Jepang, tetapi kebanyakan orang
menggunakan kata tersebut untuk membedakan antara film animasi buatan Jepang
dan non-Jepang.
Sejarah karya animasi di Jepang
diawali dengan dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa
Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti
film pendek (hanya berdurasi sekitar 5 menit) karya Oten Shimokawa yang
berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten
membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit
tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan
anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada
tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin
(Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no
Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat
gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923.
Selain Oten dan
Seitaro, ada juga beberapa animator lain seperti, Junichi Kouichi (Hanahekonai
Meitou no Maki, 1917), Sanae Yamamoto (Obasuteyama, 1924), Noburo Ofuji
(Saiyuki, 1926 dan Urashima Taro, 1928), Yasushi Murata (Dobutsu Olympic
Taikai, 1928). Pada saat itu, muncul pula anime pertama yang mempunyai sekuel
yaitu Sarugashima (1930) dan kelanjutannya yaitu Kaizoku-bune (1931).
Pada tahun 1927, Amerika Serikat
telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya
menggunakan background music). Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime
pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira (1927) karya Noburo Ofuji.
Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro
Nyago(1930) dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum
meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic
track (seperti yang digunakan pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No
Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.
Dalam tahun 1943 Masaoka bersama
dengan seorang muridnya, Senoo Kosei, mereka membuat kurang lebih lima episode
anime berjudul Momotaro no Umiwashi (Momotaro, the Sea Eagle). Anime yang
ditayangkan ini merupakan anime Jepang pertama dengan durasi lebih dari 30
menit (short animated feature film). Mendekati akhir dari Perang Pasifik, yaitu
pada bulan April 1945, Senoo telah membuat dan menampilkan kurang lebih
sembilan episode anime yang merupakan karya besarnya, Momotaro: Umi no Shinpei
(Momotaro: Devine Soldier of the Sea).
Anime ini merupakan anime Jepang
pertama yang berdurasi panjang, yaitu sekitar 72 menit (animated feature film).
Keduanya adalah anime propaganda yang mengadaptasi dari cerita legenda terkenal
Jepang, Momotaro, dan merupakan salah satu dari anime terpopuler pada masa
tersebut.
Noburo Ofuji juga pernah mencoba
membuat anime yang berwarna. Pada saat itu ia membuat anime Ogon no Hana (1930)
dengan hanya 2 warna, tetapi tidak pernah dirilis. Anime pertama yang dirilis
dengan warna baru muncul lama setelah itu yaitu Boku no Yakyu (194 8) karya
Megumi Asano.
Setelah Perang Dunia II, industri
anime dan manga bangkit kembali berkat Osamu Tezuka. Orang yang dijuluki “God
of Manga” ini pada saat itu baru berusia sekitar 20 tahun dan karyanya adalah
Shintakarajima yang muncul pada tahun 1947. Hanya dalam beberapa tahun saja,
Tezuka kemudian menjadi sangat terkenal.
Ketika habis masa kontraknya
dengan Toei pada tahun 1962, Tezuka kemudian mendirikan Osamu Tezuka Production
Animation Departement, yang kemudian disebut dengan Mushi Productions dengan
produksi pertamanya film pendek berjudul Aru Machi Kado no Monogatari (1962).
Produk Mushi Production yang terkenal adalah Tetsuwan Atom. Namun Tetsuwan Atom
bukanlah animasi televisi buatan lokal pertama yang ditayangkan. Tahun 1960
adalah pertama kalinya ditayangkan anime TV di Jepang, yaitu Mittsu no Hanashi
(Tree Tales) – The Third Blood yang merupakan anime TV Special. Dilanjutkan
dengan penayangan serial anime TV produksi Otogi-Pro berjudul Instant Story
pada tanggal 1 Mei 1961 di stasiun televisi Fuji (Fuji Terebi). Walaupun hanya
berdurasi 3 menit serial ini cukup mendapat popularitas serta bertahan hingga
tahun 1962. Penayangan anime tersebut merupakan merupakan tanda bagi kelahiran
anime TV Series produksi Jepang yang pertama. Meski demikian, Tetsuwan Atom
adalah anime pertama yang ditayangkan secara reguler. Acara ini sangat terkenal
bahkan sampai ke beberapa negara di luar Jepang (di Amerika Tetsuwan Atom
dikenal sebagai Astro Boy).
ANIME
GENERASI BERIKUTNYA
Sekitar tahun 1960-an, anime di televisi kebanyakan masih ditujukan
untuk anak-anak. Materi cerita yang disajikan masih berkisar dalam kebaikan
melawan kejahatan dan sesuatu yang lucu. Meski demikian dalam beberapa anime
seperti 8-Man, diceritakan bahwa tokoh utamanya mati terbunuh kemudian
dihidupkan kembali sebagai cyborg atau bahkan Mach Go Go Godengan plot yang
agak mendalam tetapi semua masih tetap menitikberatkan pada pertentangan antara
kebaikan dan kejahatan.
Perubahan baru mulai tampak
terjadi pada era 1970-an. Anime yang diangkat dari karya mangaka dengan nama
Monkey Punchyaitu Lupin Sansei (Lupin III) menjadi anime yang ditujukan bagi
penonton dewasa dengan menyajikan humor-humor dewasa dan slapstick violence.
Acara televisi ini ternyata sangat digemari sehingga muncul dalam bentuk film
dan bahkan serial televisinya pun dibuat menjadi 2 sekuel.
Robot besar dalam anime pertama
kali diperkenalkan pada tahun 1966 melalui karya Shotaro Kaneda, Tetsujin 28.
Sejak itu mulai bermunculan anime-anime yang bertema hampir serupa. Pada tahun
1979, muncul anime Kidou Senshi Gundam yang menurut sebagian orang pada saat
itu merupakan “formula campuran” antara robot dari Tetsujin 28 dan cerita
kepahlawanan luar angkasa dari Uchuu Senkan Yamato.
Memasuki era 80-an, anime semakin
digemari dan semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi keinginan
masyarakat. Pertumbuhan ini semakin ditunjang dengan munculnya kaset video
sebagai media. Dengan adanya teknologi VCR, masyarakat bisa memperoleh anime
kesayangan mereka dalam bentuk video. Hal inilah yang kemudian mendorong
munculnya versi video sebuah anime yang langsung dijual kepada masyarakat tanpa
harus ditayangkan di televisi terlebih dahulu. (Dikenal dengan istilah OVA -
Original Video Animation atau OAV - Original Animated Video).
Pada era 80 sampai 90-an awal,
Akira Toriyama dan Rumiko Takahashi disebut-sebut sebagai mangaka yang
menguasai dunia anime dan manga. Toriyama dengan anime Dragon Ball nya yang
muncul mulai tahun 1986 dan Takahashi dengan karya-karyanya seperti Urusei
Yatsura dan Ranma ½ serta Maison Ikkoku yang bertema komedi dan roman. Selain
Toriyama dan Takahashi, ada seorang mangaka lain yang namanya juga dikenal di
kalangan penggemar anime dan manga. Ia adalah Go Nagai. Berbeda dengan mangaka
lainnya, Go Nagai banyak menghasilkan karya-karya yang cenderung untuk konsumsi
orang dewasa karena di dalamnya seringkali ditemukan materi untuk dewasa.
Selain itu, Go Nagai juga dikenal sebagai pencipta super robot.
Sutradara ternama dari Jepang
pada saat itu adalah Otamo Katsuhiro dengan karyanya yang terkenal Akira
(1988). Akira merupakan anime yang terkenal dalam skala internasional dan
dianggap sebagai tonggak baru dalam anime. Sutradara lain yang juga
mempengaruhi perubahan dalam dunia anime adalah Shiro Masamune. Melalui
manganya Appleseed dan Black Magic M-66ia menyuguhkan cerita dengan setting
masa depan di mana batas antara teknologi dengan kemanusiaan menjadi semakin
kabur. Pada tahun 1995 Shiro menghasilkan Kokaku Kidoutai (dikenal dengan Ghost
In The Shell) yang terkenal.
Selain tema-tema khayalan seperti
karya Otamo dan Shiro, juga mulai bermunculan anime dengan tema yang lebih
serius dan nyata. Keiji Nakazawa mengangkat tema korban Hiroshima dengan judul
Hadashi no Gen yang diangkat menjadi anime pada tahun 1983 dengan sutradara
Masaki Mari. Salah satu anime terkenal yang mengangkat tema serupa adalah
Hotaru no Haka (Grave of the Fireflies). Dengan bermunculannya anime-anime
dengan tema yang kompleks dan mendalam, maka anime telah menembus batasan
“hanya untuk anak-anak” dan telah menjadi tontonan bagi berbagai macam tingkat
usia.
STUDIO-STUDIO
ANIME BERKUALITAS
Toshio Okada mengumpulkan beberapa orang pencipta anime dan mendirikan
GAINAX. Pada tahun 80 dan 90-an, Gainax memproduksi anime-anime yang cukup
signifikan dalam perkembangan dunia anime. Video pertama dari Gainax adalah
Otaku no Video yang berkisah tentang dunia penggemar anime yang cukup unik
tetapi tidak cukup untuk mengangkat nama mereka. Karya mereka yang berikutnya
adalah Oneamitsu no Tsubasa Oritsu Uchuu Gun (Wings of Honneamise) merupakan
cerita fiksi ilmiah yang terkenal. Diikuti kemudian dengan serial Top O Nerae!
Gunbuster dan serial televisi Fushigi na Umi no Nadia (Nadia, Secret of Blue
Water). Gainax kemudian merilis anime yang menjadi titik tolak baru yaitu
Shinseiki Evangelion (Neon Genesis Evangelion) yang menawarkan konsep yang
memadukan fiksi ilmiah dengan unsur psikologi.
Selain Gainax, juga ada Studio
Ghibliyang didirikan oleh Isao Takahata dan Hayao Miyazaki. Pada tahun 1971,
keduanya pernah menjadi sutradara serial Lupin Sansei dan kemudian
berkolaborasi menciptakan Mirai no Shonen Conan. Karya Miyazaki yang signifikan
adalah pada tahun 1978 yang berjudul Cagliostro no Shiro. Karya ini kemudian
diikuti dengan Kaze no Tani no Nausicaa, Tenku no Shiro Rapyuta, Tonari no
Totoro, Majo no Takkyubin, Kurenai no Tuta/Porco Rosso, Heisei Tanuki Gassen
Ponpoko, dan Mononoke Hime. Saat ini, bisa dikatakan Studio Ghibli adalah rumah
produksi anime yang menghasilkan anime-anime berkualitas tinggi baik dari segi
art maupun cerita. Karya terbaru Miyazaki, Sen to Chihiro no
Kamikakushi(Spirited Away), berhasil memenangkan penghargaan Academy Award
tahun 2002.
Sekarang ini, sudah mulai banyak
bermunculan rumah produksi yang menghasilkan anime-anime berkualitas tinggi
baik dari art maupun cerita seperti GONZO Animation, BONES, Studio Pierrot, dan
masih banyak lainnya. Demikian pula dengan para penciptanya (anime maupun
manga) seperti CLAMP, Yuu Watase, dan yang lainnya. Selain itu, seiring dengan
maraknya game console, juga mulai bermunculan anime-anime yang diangkat dari
game seperti Sakura Taisen (beserta sekuel-sekuelnya) sampai dengan Gun Parade
March (2003).
Posting Komentar